Dalam menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah perairan yang begitu luas, Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) tidak hanya mengandalkan armada kapal, tetapi juga kekuatan udara yang signifikan. Strategi udara yang komprehensif, didukung oleh penggunaan beragam peralatan penerbangan canggih, memungkinkan Polairud untuk melakukan pengawasan, penegakan hukum, dan operasi penyelamatan dengan efisiensi tinggi. Memahami bagaimana setiap jenis peralatan udara digunakan secara taktis adalah kunci untuk mengapresiasi kompleksitas misi mereka.

Salah satu pilar utama dalam strategi udara Polairud adalah penggunaan helikopter. Helikopter memiliki keunggulan dalam kemampuan vertical take-off and landing (VTOL) serta kemampuan hovering (melayang di tempat), yang sangat vital untuk misi pengintaian detail, pencarian korban di laut (SAR), atau menurunkan personel ke lokasi yang sulit dijangkau. Mereka dilengkapi dengan kamera canggih, sensor termal, dan winch untuk evakuasi. Misalnya, dalam operasi penangkapan kapal penangkap ikan ilegal di perairan Laut Jawa pada tanggal 12 Juli 2025, helikopter Polairud berhasil memandu kapal patroli menuju target dengan memberikan informasi posisi real-time dari udara.

Selain helikopter, pesawat udara sayap tetap (fixed-wing) juga memainkan peran krusial dalam strategi udara Polairud. Pesawat jenis ini memiliki daya jelajah yang jauh lebih luas dan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan helikopter, menjadikannya ideal untuk patroli jarak jauh dan pengawasan area maritim yang sangat besar, seperti zona ekonomi eksklusif (ZEE) atau perbatasan negara. Mereka dapat memantau aktivitas mencurigakan dari ketinggian, seperti pergerakan kapal penyelundup atau potensi ancaman lainnya. Dalam sebuah laporan pengawasan udara yang diterbitkan oleh Mabes Polairud pada tanggal 5 Juni 2025, pesawat fixed-wing dilaporkan berhasil mendeteksi puluhan kapal asing yang melanggar batas perairan dalam satu bulan operasi.

Integrasi antara berbagai jenis strategi udara ini didukung oleh sistem komunikasi dan data yang mutakhir. Informasi yang dikumpulkan oleh pesawat atau helikopter dapat langsung ditransmisikan ke pusat komando di darat atau ke kapal patroli di laut, memungkinkan koordinasi yang cepat dan pengambilan keputusan yang tepat. Teknologi pengawasan seperti kamera gyro-stabilized dan sensor multispektral juga meningkatkan kemampuan deteksi dan identifikasi.

Pada akhirnya, strategi udara Polairud bukan sekadar pengoperasian beberapa pesawat. Ini adalah pendekatan holistik yang memanfaatkan keunggulan masing-masing jenis platform udara untuk menciptakan pengawasan yang komprehensif dan respons yang efektif di seluruh wilayah perairan Indonesia. Dengan sinergi antara helikopter dan pesawat sayap tetap, Polairud semakin mampu menjaga kedaulatan negara, memberantas kejahatan maritim, dan menyelamatkan nyawa di tengah tantangan lautan yang tak terbatas.