Dalam menghadapi situasi darurat seperti bencana alam, kemampuan Respons Cepat Bencana dari aparat kepolisian di tingkat kewilayahan adalah faktor krusial yang dapat menyelamatkan nyawa dan meminimalkan kerugian. Polda, Polres, dan Polsek, sebagai bagian integral dari sistem penanggulangan bencana nasional, memiliki peran sentral dalam koordinasi, evakuasi, pengamanan, dan distribusi bantuan. Kesiapan mereka dalam Respons Cepat Bencana menunjukkan dedikasi dalam melayani masyarakat di momen-momen paling sulit.

Tugas polisi kewilayahan dalam Respons Cepat Bencana dimulai sejak tahap pra-bencana, dengan melakukan pemetaan area rawan, simulasi evakuasi, dan pelatihan personel. Saat bencana terjadi, mereka adalah salah satu pihak pertama yang tiba di lokasi. Prioritas utama adalah evakuasi korban, pengamanan lokasi bencana dari penjarahan, dan pengaturan lalu lintas untuk jalur bantuan. Mereka juga berperan dalam mendirikan posko pengungsian sementara dan memastikan keamanan para pengungsi. Sebagai contoh, saat terjadi gempa bumi berkekuatan 6,0 SR di wilayah Kabupaten B pada tanggal 20 Mei 2024, pukul 13.00 WIB, Polres setempat segera mengaktifkan tim SAR dan bekerjasama dengan Basarnas untuk melakukan evakuasi warga yang terjebak reruntuhan.

Selain tugas di lapangan, Respons Cepat Bencana juga melibatkan koordinasi intensif dengan berbagai instansi terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, tenaga medis, relawan, dan pemerintah daerah. Polisi seringkali menjadi koordinator lapangan yang memastikan aliran informasi yang akurat dan distribusi bantuan yang efektif. Mereka juga bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban di area bencana, mencegah kericuhan, dan memastikan bahwa proses pemulihan dapat berjalan dengan aman dan lancar.

Kesiapan personel menjadi kunci. Para anggota polisi kewilayahan secara berkala menjalani pelatihan SAR (Search and Rescue), pertolongan pertama, dan manajemen logistik bencana. Latihan ini memastikan mereka memiliki keterampilan yang diperlukan untuk bertindak cepat dan efektif di bawah tekanan. Pada sebuah latihan gabungan penanggulangan bencana yang diselenggarakan oleh Polda di Provinsi X pada hari Jumat, 7 Juni 2024, pukul 08.00 pagi, skenario bencana banjir besar diuji untuk meningkatkan kapasitas Respons Cepat Bencana seluruh jajaran. Dengan kesiapan fisik dan mental yang prima, polisi kewilayahan berdiri di garis depan, siap memberikan perlindungan dan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan di kala darurat.