Unit Samapta Bhayangkara (Sabhara) Polri adalah tulang punggung keamanan dan ketertiban masyarakat di Indonesia, dengan peran Sabhara yang sangat vital dalam pengamanan acara publik dan penanganan bencana alam. Mereka adalah unit yang serbaguna, dilatih untuk menghadapi berbagai situasi darurat dan non-darurat, menjadikan kehadiran mereka esensial dalam menjaga stabilitas dan memberikan bantuan di saat-saat krusial. Peran Sabhara tidak hanya terbatas pada pencegahan kejahatan sehari-hari, tetapi juga meluas ke penanganan krisis besar.

Dalam pengamanan acara publik, peran Sabhara terlihat jelas dalam menjaga ketertiban, mengamankan lokasi, dan mengurai kerumunan massa. Baik itu konser musik berskala besar, demonstrasi damai, hingga perayaan hari besar nasional, Sabhara selalu berada di garis depan. Contohnya, pada perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2025, pukul 08.00 WIB, di Lapangan Monas Jakarta Pusat, ribuan personel Sabhara dari Polda Metro Jaya ditempatkan untuk memastikan kelancaran upacara dan keamanan para peserta. Pengaturan arus massa, pengamanan pintu masuk, dan patroli di sekitar area acara adalah bagian dari tugas mereka untuk menciptakan suasana yang kondusif. Data dari pihak penyelenggara mencatat bahwa acara tersebut berjalan lancar tanpa insiden yang berarti, berkat koordinasi yang baik antara Sabhara dan panitia.

Selain itu, peran Sabhara juga sangat menonjol dalam penanganan bencana alam. Mereka adalah salah satu unit pertama yang diterjunkan ke lokasi bencana untuk membantu evakuasi korban, mendistribusikan bantuan, dan menjaga keamanan area yang terdampak. Kesiapsiagaan mereka sangat penting dalam fase awal tanggap darurat. Misalnya, saat gunung berapi di Jawa Timur menunjukkan peningkatan aktivitas pada tanggal 10 April 2025, Unit Sabhara dari Polres setempat segera dikerahkan untuk membantu evakuasi warga yang tinggal di lereng gunung. Mereka juga membantu mendirikan posko pengungsian dan memastikan jalur evakuasi tetap aman.

Pelatihan yang intensif dan peralatan yang memadai memungkinkan peran Sabhara untuk beradaptasi dengan berbagai skenario. Mereka dilatih untuk bekerja di bawah tekanan, menghadapi situasi yang tidak terduga, dan berkoordinasi dengan instansi lain seperti BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan SAR. Hal ini menunjukkan bahwa Sabhara bukan hanya unit penegak hukum, tetapi juga pilar kemanusiaan dalam situasi darurat. Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) di wilayah tersebut, AKBP Cahyo Utomo, mengapresiasi kecepatan respons Sabhara dalam situasi tersebut.

Secara keseluruhan, peran Sabhara dalam pengamanan acara publik dan penanganan bencana alam adalah bukti nyata dedikasi Polri dalam melayani dan melindungi masyarakat. Kehadiran mereka membawa rasa aman dan menjadi harapan di tengah situasi sulit.