Oknum Polisi Pangkep – Sebuah operasi razia perjudian dadu di Pangkep, Sulawesi Selatan, berujung pada penangkapan 12 orang. Fakta yang sangat memprihatinkan adalah salah satu dari belasan pelaku yang diamankan oleh aparat kepolisian ternyata merupakan seorang oknum anggota Polri aktif. Kejadian ini tentu saja menimbulkan keprihatinan mendalam dan mencoreng citra institusi kepolisian.

Penggerebekan ini dilakukan oleh tim gabungan setelah menerima aduan dari masyarakat yang resah dengan aktivitas perjudian ilegal yang beroperasi di wilayah mereka. Dalam operasi yang dilakukan secara cepat dan terukur, Oknum Polisi Pangkep berhasil mengamankan para pelaku beserta sejumlah barang bukti. Barang bukti tersebut meliputi alat permainan dadu, sejumlah uang tunai yang diduga kuat sebagai uang taruhan, serta perlengkapan lain yang digunakan dalam praktik perjudian tersebut.

Keterlibatan seorang oknum polisi dalam aktivitas ilegal ini menjadi tamparan keras bagi institusi kepolisian. Sebagai aparat penegak hukum, seorang anggota Polri seharusnya menjadi garda terdepan dalam memberantas segala bentuk pelanggaran hukum, termasuk perjudian. Tindakan oknum tersebut jelas bertentangan dengan kode etik kepolisian dan mencederai kepercayaan masyarakat terhadap integritas penegak hukum.

Kapolres Pangkep telah memberikan konfirmasi terkait kejadian memilukan ini. Pihaknya menyatakan rasa prihatin atas keterlibatan anggotanya dalam praktik perjudian. Kapolres menegaskan bahwa institusi tidak akan mentolerir perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh anggotanya. Proses hukum terhadap oknum polisi yang bersangkutan akan dilakukan secara tegas dan transparan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Langkah ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan menunjukkan komitmen Polri dalam membersihkan diri dari oknum-oknum yang merusak citra baik kepolisian.

Peristiwa ini menjadi pengingat yang menyedihkan bahwa praktik perjudian ilegal masih menjadi permasalahan serius di masyarakat. Kerjasama aktif dari masyarakat dalam memberikan informasi kepada pihak kepolisian sangat dibutuhkan untuk memberantas aktivitas meresahkan ini. Aparat kepolisian diharapkan dapat terus meningkatkan pengawasan internal dan menindak tegas setiap anggota yang terbukti melanggar hukum. Kasus ini akan terus menjadi perhatian publik untuk memastikan proses hukum berjalan adil dan transparan.