Kabar mengenai aksi kejahatan jalanan atau “klitih” kembali mencuat dan meresahkan masyarakat, kali ini di wilayah Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Gerombolan pemotor yang diduga melakukan klitih membuat geger warga dan aparat kepolisian pun bergerak cepat untuk memburu para pelaku yang meresahkan.

Fenomena klitih, yang identik dengan kekerasan jalanan yang dilakukan oleh kelompok remaja, seolah tak ada habisnya meneror masyarakat di Yogyakarta dan sekitarnya. Di Kulon Progo, video yang memperlihatkan segerombolan pemotor mengayunkan benda seperti senjata tajam viral di media sosial, memicu ketakutan dan kekhawatiran publik.

Peristiwa ini terjadi di Jalan Ki Hadi Sugito, Tayuban, Panjatan, Kulon Progo, pada dini hari. Gerombolan pemotor tersebut, yang terdiri dari remaja laki-laki, membuat resah pengendara lain karena aksi mereka yang agresif dan mengancam. Beruntungnya, tidak ada laporan korban jiwa maupun materiil dalam insiden ini.

Meskipun demikian, insiden di Kulon Progo ini menjadi alarm bagi pihak berwenang dan masyarakat. Polisi telah membenarkan kejadian tersebut dan langsung mengusut kasusnya. Sejumlah saksi mata telah dimintai keterangan untuk membantu mengidentifikasi dan menangkap para pelaku.

Aksi klitih sendiri memiliki akar permasalahan yang kompleks, seringkali melibatkan faktor seperti kenakalan remaja, pengaruh lingkungan, hingga kurangnya pengawasan. Di Kulon Progo, aparat kepolisian berjanji untuk menindak tegas setiap pelaku kejahatan jalanan demi menciptakan rasa aman bagi warga.

Tindakan represif saja tidak cukup. Pencegahan juga harus digalakkan, dimulai dari lingkungan keluarga. Peran orang tua dalam mengawasi pergaulan anak dan memberikan edukasi tentang bahaya klitih sangat krusial untuk mencegah remaja terjerumus dalam tindakan kriminal ini.

Selain itu, sekolah dan komunitas juga memiliki tanggung jawab dalam membina karakter remaja. Kegiatan positif, penyuluhan tentang hukum, dan pembentukan karakter dapat menjadi benteng pertahanan bagi remaja di Kulon Progo dari pengaruh negatif klitih.

Masyarakat juga diimbau untuk tidak ragu melaporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenaang. Kerjasama antara aparat dan masyarakat menjadi kunci dalam menekan angka kejahatan jalanan dan menciptakan lingkungan yang lebih aman.

Kejadian di Kulon Progo ini menegaskan bahwa klitih adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian berkelanjutan. Dengan sinergi antara semua pihak, diharapkan aksi-aksi kekerasan jalanan dapat diberantas dan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan tenang.